Romiza Zildjian Siswa SMAN 6 Denpasar Memperoleh Medali Emas Dan The Best Invention Dalam Wyie Di Malaysia Tahun 2018 (Dari Penemuan Sebuah Briket Dari Sampah Palem Dan Getah Kudo)

Tidak terlepas dari permasalahan lingkungan terutama sampah dan energi terbarukan siswa SMAN 6 Denpasar memiliki penelitian dengan membuat briket alami dari campuran sampah tangkai buah palem Bali dan getah kudo membuahkan hasil yang manis dalam ajang international di Malaysia pada tahun 2018 silam. Siswa yang berhasil mengharumkan nama Bali ini adalah Romiza Zildjian (X IPA 5) dengan judul penelitian “The Potential Use of the Kudo Trees Sap (Lannea coromandelica) and the Waste of Bali Palm Fruit Stalk (Ptychosperma macarthurii) as a Renewable Energy of Alternative Briquettes”, yang berhasil menyabet medali emas dan The Best Invention Secondary School dari panitia penyelenggara dan pemerintah Malaysia.

Dari 300 project peserta yang masuk finalis dari seluruh Negara di dunia siswa SMAN 6 Denpasar termasuk yang paling beruntung mampu memperoleh yang terbaik dalam event World Young Inventors Exhibition (WYIE) dari tanggal 9-12 Mei 2018 di KLCC Malaysia. Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan briket konvensional ini hanya membakar sampah tangkai palem jepang menjadi arang dan dicampurkan dengan getah kudo yang dicairkan sebagai perekatnya setelah itu dicetak sesuai keinginan kita. Briket yang dibuat ini tidak terlepas dari kearifan lokal di Bali karena palem Bali ini mudah dicari di Bali dan pohon getah kudo biasanya dipakai sarana untuk upakara di Bali.

Siswa ini berhasil berangkat lomba juga berkat dukungan kepala sekolah yang bekerjasama dengan pihak orang tua siswa maupun dana komite yang ada. Dalam hal teknis pembinaan siswa ini juga berhasil berkat binaan I Kadek Artayasa, ST sebagai salah satu guru Prakarya dan Kewirausahaan yang mengajar di SMAN 6 Denpasar. Dengan peran seluruh komponen warga sekolah tentunya dapat memberikan kontribusi kepada siswa berprestasi di bidang akademis salah satunya adalah ekskul Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), karena KIR merupakan prestasi akademis satu-satunya yang dapat lolos di tingkat nasional maupun internasional.