DENPASAR; KSN atau Kompetisi Sains Nasional adalah ajang kompetensi dalam bidang sains bagi para siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA di Indonesia yang diadakan sekali dalam setahun di kota-kota yang berbeda. Siswa yang mengikuti Kompetisi Sains Nasional adalah siswa yang telah lolos seleksi di sekolah masing-masing. Jika mereka lolos seleksi yang diadakan oleh sekolah, mereka akan mewakili sekolah untuk berlomba ditingkat kota. Tiap sekolah tentunya sudah memilih siswa siswi berprestasi yang akan mengikuti kompetisi ini. “Yang jelas, yang mengikuti olimpiade ini adalah siswa-siswi terpilih sesuai pada bidangnya masing-masing, yang mana siswa-siswi tersebut memilih sesuai minat dan bakat yang diikuti lalu diseleksi dan siswa yang lolos seleksi tersebut yang akan mengikuti Olimpiade tersebut,” ungkap Putu Dwika Putri Dharmadewi, S.Pd, M.Pd, salah satu guru pendamping KSN fisika dan kebumian di SMA Negeri 6 Denpasar, pada hari Kamis (3/7).
Dalam pelaksanaan KSN kali ini terdapat sembilan bidang keilmuan yang dilombakan, yaitu: Matematika, Fisika, Kimia, Informatika Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi. SMA Negeri 6 Denpasar menyumbangkan siswanya ke dalam seluruh bidang yang dilombakan. Dalam persiapannya, siswa-siswi yang terpilih mengikuti pembinaan. Kendala yang dialami saat proses pembinaan yaitu terjadinya benturan antara waktu pengumpulan tugas siswa dan kegiatan pembinaan. Pembinaan dilakukan dalam rentan waktu satu setengah bulan, dan pelaksanaannya berlangsung selama dua jam per-harinya. Siswa-siswi yang mengikuti olimpiade sangat antusias dalam mengikuti pembinaan. Biasanya saat kegiatan pembinaan akan dilakukan diskusi dengan pembina dan membahas soal-soal dari olimpiade tahun sebelumnya.
Siswa-siswi yang terpilih mengikuti kompetisi juga memiliki alasan pribadi untuk mengikuti kegiataan ini. Menurut peserta, kompetisi ini juga dianggap memberikan keuntungan yaitu dapat mengembangkan minat dan kompetensi siswa di bidang akademik. “Untuk mencari pengalaman dalam berkompetisi dan juga bisa menggunakan sertifikat KSN ini untuk membantu masuk perguruan tinggi nantinya,” ungkap Ni Komang Mega Juni Avianty, salah satu siswi yang mengikuti KSN di bidang biologi. Selain itu, proses pembinaan yang dilakukan untuk persiapan juga dapat mengajarkan siswa mengenai materi-materi secara lebih luas.
Selaras dengan Mega, menurut sekretaris dari pelaksanaan KSN, kegiatan ini sangat bagus untuk diikuti. Selain dapat mengukur kemampuan, kita juga dapat bertemu dengan teman pada lingkup bidangnya masing masing dan bisa bertukar pikiran juga menambah wawasan. “Untuk menang dan kalahnya masalah belakangan, dengan mengikuti olimpiade kita mampu berkompetisi dan bersaing secara sehat,” ujar Ibu Putu Dwika Putri Dharmadewi. Persiapan KSN tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, dikarenakan proses olimpiade yang dilaksanakan di sekolah masing-masing dengan sistem daring (dalam jaringan –red). Untuk saat ini kegiatan KSN dilakukan secara online mengingat adanya pandemi COVID-19. Dengan terjadinya pandemi berdampak juga pada penurunan partisipasi siswa dalam mengikuti olimpiade. Namun, hingga saat ini jumlah peserta masih memenuhi target yang ditentukan dari pusat.
Beberapa hari sebelum kegiatan KSN dilakukan, siswa-siswi yang terpilih juga diberikan pengarahan di aula SMA Negeri 6 denpasar oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, serta didampingi Pembina KSN SMA Negeri 6 Denpasar di semua bidang. Setelah diberikan pengarahan, para peserta juga mengikuti simulasi di laboratorium komputer SMA Negeri 6 Denpasar. Para peserta diberikan kartu identitas untuk mencoba log-in akses sistem KSN dan uji coba soal. (Tim 2 – Candralekha)